saya bosan,
Jakarta terlalu crowded, dan saya pikir sudah tidak layak lagi untuk dipakai sebagai tempat tinggal, tempat bekerja, bahkan tidak layak dijadikan ibukota negara.
Kenapa ibukota negara harus di Jakarta?
kenapa pusat semua bisnis dan pemerintahan harus disini?
Seandainya saya mampu, saya akan memindahkan ibukota negara ke Kalimantan sana.
saya lelah,
hidup disini hampir membuat saya menjadi cyborg
yang sudah diprogram apa yang harus saya lakukan tiap jam nya
saya bosan,
jakarta membuat saya parno, bahkan hanya untuk ditanya nama jalan oleh orang yang tiba-tiba datang. Maka dengan otomatis cyborg ini menjawab, menunjuk arah tanpa melihat wajah orang tersebut.
Jakarta membuat saya tidak percaya apa yang saya lihat.
Bahkan untuk berbelas kasihan pada pengamen perempuan dengan 2 anaknya yang saat bedug magrib masih juga mengais rupiah di tengah macetnya jalan. "Emang itu anak dia beneran?, emang beneran dia pengamen? baru sekali ini saya liat wajahnya, padahal tiap hari lewat jalan ini, dan saya hapal pengamen yang ada disini"
Saya pingin pulang,
merasakan hangatnya rumah
yang penuh bunga, pohon mangga dan rambutan.
yang dibelakangnya ada hutan pinus, ada ladang tebu, ada jalan setapak menuju bukit, yang ada sungai kecil dengan air bening dibawahnya
And I feel just like I'm living someone else's life It's like I just stepped outside When everything was going right - Michael Buble
Labels: lifestories