Tuesday, December 27, 2005
..........................................................................................................................................
apa IYA dengan busway?
Sudah hampir 2 minggu ini Jakarta makin macet aja. Penyebabnya tak lain tak bukan adalah BUSWAY!! pembangunan lintasan busway yang bener2 dikebut ini rasanya membuat biker seperti sayah harus peras keringat, mengalami beban mental dan tekanan batin setiap lewat jalan2 yang sedang dibangun lintasan busway. Contohnya aja di jalan menuju Citraland mall. Hari sabtu siang kemaren kan saya sempet jalan2 ke citraland, eh ga tau nya macettt.. mana jalan sekitar daerah situ kan sempit tuh, apa lagi dipotong buat busway pula. jadinya semua kendaraaan bejubel . Belum lagi banyak pohon2 besar yang ditebang (sekali juga buat busway!) kayak di jl. letjen Suprapto alias daerah sepanjang senen sampe cempaka mas.. kerasa makin panaaaazzzzzzzzzz.
Bukannya saya ga suka dengan adanya busway, tapi satu hal yang selalu saya tanya. Apa iya sih, dengan adanya busway bisa mengurangi macet di jkt? *denger2 memang dikondisikan macet kayak gitu biar orang2 yang semula bawa kendaraan sendiri ahirnya yang naek busway*
menurut saya TIDAK!
Kenapa bisa? yah sekarang pikir aja, apa iya orang2 yang bawa libom itu mau naek busway? seandainya saya punya mobil, jujur dari hati paling dalem saya ga akan mau naek busway. emang saya mau pergi kemana² ditentukan oleh rute busway?? sedangkan di garasi ada seonggok jaguar yang lagi nganggur? *ngarep mode on*
Belum lagi stasiun busway - minimal feeder nya- yang ga disetiap daerah ada. apa mereka yang punya libom mau mengorbankan waktu nya hanya untuk pergi ke stasiun busway ato nungguin feeder busway lewat sambil ngiler2? rasanya ga mungkin deh. Tarif busway sih memang lebih murah daripada metromini ato bis biasa yang jauh dekat 2000 perak untuk satu jurusan. Sedangkan dengan busway kita cuman bayar 3500 perak untuk muter keliling jakarta. Tapi coba bayangan kalo rumahnya di pinggiran jkt ato jauh dari stasiun busway, dan ke tempat kerja harus naek busway (karena bis dilarang lewat depan kantor), berapa rupiah yang harus dikeluarkan? Untuk pekerja kelas menengah mungkin agak berat dong ya.
Jangankan saya, Sutiyoso sendiri yang 'punya' jakarta juga berpendapat bahwa busway ga akan mengurangi macet. Dan akan makin buat macet -kalo bisa saya tambahkan -.
Padahal Untuk penyediaan sarana busway dianggarkan sebesar Rp 37,7 miliar. Untuk operasional dianggarkan Rp 15 miliar, serta Rp 3,6 miliar untuk penertiban, pengawasan, dan pengendalian operasionalnya. Sedangkan anggaran terbesar sebanyak Rp 53,1 miliar dialokasikan untuk pembangunan prasarana penunjangnya. So.. rasanya sayang banget deh uang sebagol itu kalo ternyata busway nggak maksimal. ya kan??
Labels: imho
posted by nina
||12:37 PM ||
|
|